Rabu, 14 April 2010

APA DAN BAGAIMANA “ASD” ITU !? : bab 8

Contoh:
Anak berumur 2 tahun memperlihatkan tingkah laku berulang seperti membariskan mainan dengan cara tertentu, memaksa minum dengan gelas yang sama, dapat berhitung dengan baik, dan punya keterampilan bahasa dan komunikasi. Kemungkinan dia memiliki gangguan obsesif kumulatif, tapi sejenis di atas, anak dengan gangguan bahasa ini mungkin mempunyai cacat bahasa spesifik.

Ada beberapa kriteria di dalam ASD?

* Pervasive developmental disorder (PDD)
* Pervasive developmental disorder not otherwise specified (PDD Nos)
* ADHD dan ADD
* Autisme high function
* Sindrom aspeger

Kategori PPD adalah jika seorang anak mengalami keterlambatan tiga hal utama, yaitu sosialisasi, bahasa dan komunikasi, tingkah laku yang bermakna (parah/meresap). Apabila dari tiga kriteria ada yang tidak terpenuhi maka akan digunakan kriteria PDD Nos, diagnosa ADD dan ADHD.

Anak-anak ini sangat dominan dalam bergerak terus menerus dan impulsifitas. Dalam ADD dan ADHD pun dibagi tiga kategori ADHD, yaitu hiperaktif yang dominan, ADHD impulsifitas yang dominan, atau kombinasi keduanya.

Autisme high function adalah anak-anak yang cacat dalam komunikasi tapi memiliki tingkat yang kognitif dan belajar yang baik. Sementara sindrom asperger adalah anak-anak yang di usia 2-3 tahun didiagnosa autisme, tapi setelah mendapat penanganan, perbaikannya nyata dan menonjol dalam bahasa. Asperger berada pada hirarki yang paling tinggi dalam autisme.

Ada beberapa pendekatan untuk menangani autistik

* Pendekatan ABA (Applied Behavioural Analysis)
Penanganan ini merupakan jenis program intensif yang berdasarkan terapi tingkah laku dan biasa digunakan untuk menjelaskan banyak program sekitar Lovaas.
Poin utama pendekatan:

* Melibatkan 40 jam dalam seminggu,
* Pendekatan berbasis rumah dan anak
* Program terstruktur di sini mengacu pada work in progress, more than words
* Terapis terlatih untuk memandu program dan memberi nasehat, dukungan untuk yang lain
* Orangtua harus terlibat
* Program menggunakan penguat positif untuk mendorong pembelajaran dan kepatuhan menjadi fokus utama pendekatan.

* Pendekatan sensori integrasi (SI)
Pendekatan SI berdasarkan teori bahwa beberapa sistem saraf anak tidak terintegrasi dalam memahami input sensori (apa yang kita lihat, kita sentuh, kita dengar dan sebagainya). Tujuannya menawarkan perbaikan sistem kerja otak melalui stimulasi dari luar.
Beberapa aktivitas terapi sensori integrasi.

* Terapi dirancang untuk memberikan rangsangan pada keseimbangan, gerak, posisi sendi, tekanan, perabaan, auditori, visual.
* Disesuaikan dengan kebutuhan anak
* Diberikan 1-2 kali seminggu
* Terapis mengarahkan kegiatan yang dapat memberikan tantangan dan terus ditingkatkan kesulitannya
* Pendekatan floor time. Yaitu suatu pendekatan yang berbasis bermain. Ketika anak bermain, Anda ikut bermain tetapi keterlibatan kita memegang peranan penting. Tugas kita adalah mengikuti langkah-langkah yang diminati anak, tapi kerjakan dengan mendorongnya berinteraksi dengan Anda.



Sumber: http://specialneedskid.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar