Rabu, 14 April 2010

APA DAN BAGAIMANA “ASD” ITU !? :bab 5

Apa penyebab autisme itu?
Sangat sulit menentukan faktor apa saja yang menyebabkan autisme. Para profesional bertahun-tahun mencoba mengidentifikasi penyebab khusus dari autisme. Beberapa referensi yang saya baca bahwa riset mutakhir memusatkan perhatian pada perbedaan anatomi dalam otak, faktor genetik dan cacat biokimia. Semua tampaknya akan menghasilkan penemuan yang memberi harapan, namun untuk sekarang ini banyak faktor penyebab autisme berinteraksi dan berinterelasi di dalam individu autisme dan tidak bisa dikenali secara khusus.

Bagaimana pun juga beberapa dugaan yang menyebabkan autisme sebagai berikut:

1. Penelitian genetik tentang anak kembar membuktikan faktor genetik berperan penting. Bila salah satu anak menunjukkan gejala spektrum autistik, maka kembarannya punya resiko yang tinggi memiliki gangguan yang sama. Saudara kandung dari anak tersebut punya kecenderungan yang lain, misalnya masalah tingkah laku dan kesulitan belajar. Di Jakarta cukup banyak keluarga yang memiliki lebih dari satu anak autisme.
2. Trauma prenatal, natal, postnatal
Kelahiran prematur, berat badan turun pada masa kehamilan, kekurangan oksigen ke otak pada saat kehamilan dan proses kelahiran juga berpengaruh dalam banyak kasus. Usia ayah dan ibu saat memiliki anak juga turut andil menjadi faktor penyebab, baik sendiri atau berinteraksi dengan faktor lain.
3. Gangguan susunan saraf pusat
Ditemukan juga kelainan neuroanatomi (anatomi susunan syaraf pusat) banyak anak autisme mengalami pengecilan otak kecil terutama labus VI-VII. Seharusnya di labus VI-VII banyak terdapat sel purkinje, namun pada anak autisme sel purkinje sangat kurang. Akibatnya produksi serotonin kurang menyebabkan kacaunya proses penyaluran informasi antar otak.
Selain itu ditemukan kelainan struktur pada pusat emosi di dalam otak sehingga emosi anak autis sering terganggu. Penemuan ini membantu dokter menentukan obat yang tepat. Obat-obatan yang dipakai adalah dari jenis psikotropika yang bekerja pada susunan syaraf pusat, hasilnya menggembirakan karena beberapa anak tertolong dengan obat-obatan ini sehingga pelaksanaan terapi lainnya lebih mudah.
4. Gangguan sistem pencernaan
Ada hubungan antara gangguan pencernaan dengan gejala autism. Beberapa penderita kekurangan enzim sekretin dan setelah diberi suntikan sekretin anak mengalami perbaikan pencernaan dan terapi lain berkembang lebih baik. Kasus ini memicu penelitian-penelitian yang mengarah pada gangguan metabolisme pencernaan.
5. Racun dan logam berat dari lingkungan
Faktor lingkungan diduga keras berperan dalam munculnya gangguan autistik, berbagai racun yang berasal dari pestisida, polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan janin, hasil tes darah dari sejumlah anak autisme menunjukkan kadar logam berat (mercuri, timbal, timah) lebih tinggi dari pada anak biasa. Tapi asal muasal logam berat dalam tubuh masih menjadi pertanyaan, apakah sudah ada sejak bayi lahir atau karena terpapar dari lingkungan.



Sumber: http://specialneedskid.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar