Sabtu, 20 Maret 2010

Hasil Pengumpulan Data: Studi 2

1.Emosi Positif

a.Senang. Emosi ini dialami anak pada saat berada dalam situasi yang menyenangkan, misalnya berada di pasar hewan, digelitik, dipeluk, berada di dalam ruangan sambil mendengarkan musik yang menenagkan (musik klasik). Di samping itu, emosi senang ditunjukkan juga oleh anak-anak autis pada benda-benda yang disukainya, misalnya benda panjang (stick) seakan-akan benda tersebut adalah stick biola atau sejenisnya, buku yang memuat gambar hewan, puzzle. Beberapa kegiatan yang disukai seperti merangkai bentuk (meronce), mewarnai (dengan crayon dengan warna tertentu yang disukai), menulis, memberhentikan mobil, menonton TV dengan jingle iklan tertentu juga seringkali menjadi stimulus yang menyenangkan bagi anak-anak autistik ini.

Emosi senang juga diperlihatkan oleh anak-anak autis pada saat mereka dipuji oleh orang tua atau guru karena berhasil melakukan tugas tertentu, dimanjakan (diperlihatkan orang tua dengan memeluk dan mencium anak), diajak bercanda, menikmati sesuatu yang sedang dikerjakan, dan merasa bebas dari sesuatu, misalnya sekolah, tugas, atau sesi terapi.

2.Emosi negatif

a.Marah. Emosi ini dialami anak-anak autistik disebabkan karena jenuh dalam belajar, dilarang melakukan kegiatan tertentu, melakukan kegitan yang tidak disukai, atau bila keinginan tidak terpenuhi. Stimulus lain yang juga menimbulkan emosi marah ini adalah terlalu banyak instruksi yang membingungkan, interupsi pada saat anak-anak autistik sedang asyik melakukan sesuatu aktivitas, dan dilarang melakukan sesuatu.
Emosi yang diungkapkan anak-anak autistik pada saat mengalami kegiatan yang tidak disukai ini seringkali sulit untuk dikategorikan. Hal ini disebabkan karena anak-anak autistik tidak dapat menyampaikan keinginan, tidak dapat memilih respon apa untuk menjawab stimulus, dan adanya proses belajar (meniru).
b.Kecewa. Emosi kecewa ini juga dialami anak-anak autsitik walaupun agak sulit untuk membedakan dengan emosi sedih. Kedua emosi ini diperlihatkan pada saat anak-anak autistik ditinggal pergi orangtua, dilarang mengerjakan sesuatu, dan keinginannya tidak dipenuhi.
c.Kangen. Sebagian besar ibu mengemukakan bahwa anak-anak mereka dapat mengalami emosi kangen pada saat ditinggal pergi oleh orangtua ke luar kota.
d.Takut. Emosi ini dialami anak karena dimarahi, berada di keramaian, dan berada di tempat gelap.
e.Kesal karena tidak menyukai sesuatu.
f.Cemas: Karena akan ditinggal orangtua, dan diperintah untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan hal yang pernah memiliki kenangan/pengalaman buruk dengannya.
g.Merasa bersalah: Karena melanggar larangan yang sudah ditetapkan, tidak menuruti perintah.
h.Sedih, menangis karena marah
Kejadian yang menjadi stimulus emosi Stimulus :
Orang lain dimarahi tepuk tangan (senang)
Berada dikolam renang menjadi takut
Berperilaku steriotip menjadi senang

Respon emosi
1.Marah
Respon emosi marah : Memukul, menonjok, berputar-putar, dan berteriak. Catatan : Anak-anak autis yang verbalnya cukup baik kalau marah memunculkan kemarahan yang berlebihan.
2.Senang
Respon emosi senang: berteriak hore, dan mencium benda yang disukai. Catatan : Bisa merasakan senang, ada yang menarik dia senang berteriak hore. Bercerita lewat gambar, misalnya saat menggambar mereka dapat mengungkapkan lewat cara masing-masing.
3.Takut
Respon emosi takut: Mogok melakukan kegiatan, menangis, menjauh, dan berperilaku steriotip.

Catatan : Sedih atau kecewa susah dibedakan, tergantung sebabnya (sebelumnya ada persoalan apa). Salah satu orangtua anak autis (bu Eti) tidak yakin anak autis dapat merasakan sedih karena anak autis tidak begitu memahami prinsip sebab akibat. Emosi yang lebih sering muncul adalah marah dan kecewa.

Respon emosi 1.Kecewa - Respon : Murung, tidak mau makan, melempar-lempar piring, wajah melas, nangis sambil menyanyi tapi sedih banget, ekspresi bingung, teriak-teriak, diam, tidak mau melakukan apapun walaupun dijanjikan reward, tidak mau belajar. 2.Cemas - Respon : Diare, muntah, murung, diam, keringat dingin, lari menjauh.

3.Senang
- Respon : Senyum-senyum, mengeluarkan bunyi-bunyi, bergumam, menyanyi, membelai, mengelus, memeluk, mencium.
4.Takut
- Respon : Mengkeret, wajahnya mengerut, berteriak-teriak.
5.Marah
- Respon : Gregetan seperti mau melawan, berteriak ”tidak!”, menyakiti diri sendiri, menangis.
6.Kesal
- Respon : Menggigit, menjambak, membanting barang ke lantai, mengangkat barang dengan satu tangan.
7.Merasa bersalah
- Respon : Berteriak ”tidak” sambil membuang coklat kemudian merayu terapis, berdiri spontan kemudian memeluk guru sambil bertanya apakah si guru marah.
8.Kangen
- Respon : Menangis sampai sesak.

9.Sedih - Respon : Murung, tidak mau makan, melempar-lempar piring.



Sumber: Neila Ramdhani
Retty Thiomina
Bambang Nur Prastowo
Sri Suning Kusumawardhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar